Sabtu, 26 Januari 2013

Makalah Hidroponik

Diposting oleh adherista prasnasetianingtyas di 16.03


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “HIDROPONIK”

Makalah ini berisikan informasi tentang Pengertian Hidroponik, Macam-macam Hidroponik, Keuntungan dan Kerugian Hidroponik, serta Cara Menanam Hidroponik. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hidroponik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.




Malang, 16 Januari 2013



Penyusun




DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman judul..............................................................  1
Kata pengantar.............................................................  2
Daftar Isi..................................................................  3
Bab 1 PENDAHULUAN
      1.1 Latar belakang masalah.................................................................................  4
      1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….…………………….  4
      1.3 Metode Penulisan……………………………………………………………………………………….   4
Bab 2 PEMBAHASAN
    2.1  Pengertian dan Kelebihan Hidroponik………………………………………………….    5
      2.2 Beberapa tanaman hidroponik.……………………………………………………………...    6
      2.3 Cara menanam hidroponik…….…………………………………………………………………    6
      2.4 Cara-cara menanam hidroponik dengan set hidroponik……………………     9
      2.5 Perawatan tanaman hidroponik………………….………………………………………….     13
      2.6 Kelemahan tanaman hidroponik…………………………………………………………….     13
      2.7 Gambar Hidroponik………………………………………………………………………………..      14
Bab 3 PENUTUP
    3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………..      15
      3.2 Saran………………………………………………………………………………………………………..      15
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………….      15
   






Bab 1 pendahuluan

LATAR BELAKANG MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “HIDROPONIK” maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.     Apakah yang dimaksud dengan hidroponik?
2.    Bagaimana cara menanam dengan cara hidroponik?
3.    Jenis tanaman apa yang memiliki nilai jual diatas rata-rata?
4.    Apa keuntungan dan kelebihan menanam dengan cara hidroponik?
5.    Bagaimanakah bentuk tanaman hidroponik?


TUJUAN PENULISAN

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. Juga untuk memenuhi tugas dari sekolah yang diberikan oleh guru IPA-Biologi SMP Negeri 14 Malang Bu. Mardiani.


METODE PENULISAN

Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber di Internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari hodroponik dan lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.



Bab 2 pembahasan

PENGERTIAN HIDROPONIK
Hidroponik berasal dari bahasa latin (hydro = air; ponos = kerja) yaitu suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Bertanam secara hidroponik dapat dilakukan di rumah sebagai hobi maupun untuk dikomersialkan.
Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini antara lain:
  • Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah.
  • Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
  • Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya.
  • Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari.
  • Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama.
  • Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
  • Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga.
  • Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah.
  • Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.


Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik adalah:
1.      Tanaman hortikultura :sawi, kangkung, strawberi, dan lain-lain.
2.    Sayuran                      : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang             putih, bawang merah, bawang daun, selada, dan terong
3.    Buah                           : melon, mentimun, semangka, strawberry, tomat dan paprika
4.    Tanaman hias              : krisan, gerberra, anggrek, kaladium dan kaktus.

Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:

Penanaman secara hidroponik secara umum dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan menggunakan media keras. Media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Cara kedua adalah mengunakan larutan, tanpa media keras untuk pertumbuhan akarnya, hanya cukup dengan larutan bernutrisi.  Cara ini dapat mengunakan teknik larutan statis atau larutan alir.
Cara penanaman yang lebih canggih telah diterapkan oleh NASA, dikenal dengan nama Aeroponik

1. Kultur Larutan Diam
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKFgKLWSJgGZEjTTjmloJWX0YQKEZ7negH6aRFCT4sub7_fuykgsCRlYq0XdMoplCCFTPN4m0B0Hy0UEabPbiskJ4dMkHMCmCx4bObgodeeB6me7KRuhbywDmUVrAiDFnfk6EJD9ow2N4/s320/Water-Culture.jpeg

Dengan cara ini, tanaman disemai pada media tertentu yang terapung diatas larutan nutrisi. Larutan dapat dialirkan secara perlahan atau tidak dialirkan sama sekali. Ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Bak yang tembus pandang sebaiknya ditutup dengan bahan kedap cahaya untuk menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak. Untuk menghasilkan gelembung udara yang memasok oksigen dalam larutan, dapat digunakan pompa akuarium. Ketinggian larutan harus dijaga dan apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu  diisi kembali dengan air atau larutan bernurtrisi yang baru.


2. Kultur Larutan Alir
Dengan cara ini, larutan nutrisi dialirkan dari tanki secara terus menerus melewati akar tanaman. Kultur ini lebih mudah untuk pengaturan karena larutan bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk banyak tanaman. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam penanaman hidroponik  adalah teknik lapisan nutrisi (Nutrient Film Technique, NFT). Sistem ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

3. Aeroponik 
Dengan cara ini, akar tanaman tergantung diudara dalam ruangan yang disemprot larutan nutrisi baik secara kontinyu maupun tidak kontinyu. Keuntungan dari sistem ini, akar mendapatkan cukup oksigen. Sistem ini dikenalkan pertama kali tahun 1983 oleh Richard Spooner dan menjadi salah satu cara yang sukses dalam penanaman kentang, tomat dan sayuran berdaun kecil. Selain itu, penggunaan nutrisi juga lebih rendah, hampir seperempat dari kebutuhan hidroponik secara normal. NASA menjadi tertarik dengan sistem ini karena penanganan sistem penyemprotan lebih mudah dibandingkan penangan cairan pada ruangan tanpa gaya gravitasi seperti dalam pesawat angkasa luar. Tanaman juga dapat dipindahkan ke media tanah atau  media penanaman lainnya tanpa berpengaruh pada kecepatan tumbuh karena penyesuaian dengan lingkungan baru. Namun demikian sistem ini memerlukan investasi yang lebih tinggi dibandingkan sistem hidroponik biasa

4. Kultur Media Agregat
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ5xbnnNEF-x3slO1vg1Ey66622z9c627twPXm25_Olm9m-j9JjEOjCVgjmeTVE0XSzHCcOXPTVRVbBdWg_l9zqFMOZHKqHfKisLTMmsBFI-oAnwmLnBV5oGaZk4GCYTb541NKKTlIpC4/s320/Multiflow.jpeg
Kultur Larutan Alir
Penanaman dengan cara ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batu bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaiDOQ548l5Y7dKQnuMNHuQK1J2sPXRP1c4MJDcLJCGNRtujho-G9IY9THys98eMwBzAzF5NRsUCWlbtKUm53RKGkt1z3nati0tTEvg5mxfYv_ngWzCOrE__pItXt6M17J8qMnHmBLODc/s1600/Ebb-and-Flow.jpeg
Beberapa cara penanaman hidroponik dikembangkan dari kultur dasar untuk tujuan peningkatan efisiensi.  Ebb & Flow atau Flood & Drain Sub-irrigation menggunakan tanki larutan nutrisi yang ditempatkan dibawah ketinggian tanaman yang ditanam, dimana larutan nutris dipompakan secara berkala dan kemudian dialirkan kembali ke tanki. Pengaliran larutan nutrisi ini dapa secara mudah dilakuakn dengan mekanisme automatik.

Penggunaan bahan yang dapat menampung air yang relatif cukup banyak tetapi memiliki cukup rongga yang dapar ditempati udara seperti vermiculite, perlite, fibreglass atau pasir kasar, dikembangkan juga untuk penanaman hidroponik. Larutan nutrisi diatur menggunakan timer dan jumlah larutan nutris yang dialirkan dikontrol disesuaikan dengan beberapa faktor seperti temperatur, ukuran tanaman dan bahan yang digunakan sebagai media tanaman. Cara ini digunakan secara luas dalam penanaman sayuran seperti mentimumn dan tomat

Cara penanaman yang dikenal sebagai Deep Water Culture menumbuhkan tanaman secara mengambang diatas larutan nutris. Tanaman ditahan menggunakan jaring dengan akar tanaman didalam air. Larutan nutrisi aliri gelebung udara yang memperkaya oksigen dalam larutan yang berguna bagi akar untuk tumbuh. Pada masa awal pertumbuhan akar, larutan nutris dipompakan melalui pembentuk gelembung untuk memperkaya kandungan oksigen didalam larutan yang terbukti membantu pertumbughan akar dari tanaman. Metode ini dikenal sebagai metode Bubbleponic.






CARA-CARA PENANAMAN HIDROPONIK DENGAN SET HIDROPONIK
Description: tuang-air-dalam-takung-320x200
1. Tuangkan 20 liter air ke dalam takung hidroponik (paras air kira-kira 1 inci dari atas takung)
Description: step-2-320x200
2. Tutup takung dengan penutup polisterin
Description: gumpalkan-benang-320x200Description: buat-sumbu-1-inci-320x200Description: pastikan-lubang-bakul-media-tutup-320x200
3. Potong Benang media dan gumpalkan (lihat gambar) dan masukkan ke dalam setiap bakul media dan tarik untuk membuat sumbu(lihat gambar). Pastikan lubang bakul media tertutup sepenuhnya (lihat gambar).
Description: step-3-320x200Description: step-4-320x200
4. Rendam kesemua bakul media di dalam air paip (lihat gambar). Kemudian letakkan kelapan-lapan bakul media pada lubang polisterin.
Description: semai-benih-320x200
5. Semaikan tiga biji benih ke dalam tiap-tiap bakul media. Oleh kerana jangka masa matang adalah berlainan, hanya satu jenis benih bagi setiap takung.
Description: 3547998820_d546df79cf
6. Masukkan air ke dalam bekas dengan kira-kira 20 cawan penyukat
Description: 3547190391_255baa92f2
7. Keluarkan semua baja dan baja cecair dan masukkan ke dalam satu bekas
Description: 3547999232_86cb0b016a
8. Gaulkan kesemua baja dan air sehingga rata
Description: 3547999456_8f9fbbc259
9. Masukkan 2 cawan baja cecair tersebut ke dalam setiap takung hidroponik
Description: 3547191667_97fc88a25c
10. Gaulkan bancuhan air baja hidroponik di dalam takung hidroponik
Description: 3547191791_b197fb19fe
11. Tutup baki bancuhan baja hidroponik dan simpan di tempat yang tertutup untuk kegunaan seterusnya.
Description: 100_2328-320x200
Pada hari ke-7, cabutkan satu daripada benih yang telah bercambah dan biarkan dua tumbuhan bagi setiap bakul.



PERAWATAN TANAMAN HIDROPONIK
# Pembibitan
          Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal

# Penyemaian
          Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.

# Persiapan media tanam
          Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.


# Pupuk
          Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
      

KELEMAHAN HIDROPONIK
Kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia serta investasi awal yang mahal.

GAMBAR HIDROPONIK

Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSoWKn-9p4sR5SI4Dgnomt5rypz9omzJo5_82Zm2E3Gl1K_oFUY9w Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTY_slbukBtv-b-CvWYxl3QWpMoCTJo6gZJQEHOVK74wWhSZSahpQ
     Description: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQIP4Rq37n6CM3gHBGYTpn31rsbAnN1UG6gYyHLUVDPmJcUHxzV4Q Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRv9mhINc0bTWVaCoQVeBTk5BNzaomdfQEwnh4Z9eBHA9P3LhtipA
Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQN7RtHQVm-sUoPKlzMtoOFR1X-k4EI6u06EcUB10JBVO3K0WoB7Q

Bab 3 penutup
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa tanaman hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Ada beberapa jenis tanaman yang bias di tanam dengan sistem hidroponik antara lain jenis tanaman holtikultura,sayuran, buah, dan tanaman hias. Yang bisa bermanfaat dan memiliki berbagai kelebihan.

SARAN
Berdasarkan beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat menyarankan bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk tanaman di rumah. Seiring dengan marak nya penggunaan pestisida pada tanaman, sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk tidak menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida banyak mengandung zat kimia yang akan mencemari tanah sekitar.
Kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan yang membangun tentang makalah pembahasan sistem menanam dengan cara hidroponik ini.

0 komentar on "Makalah Hidroponik "

Posting Komentar

Makalah Hidroponik



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “HIDROPONIK”

Makalah ini berisikan informasi tentang Pengertian Hidroponik, Macam-macam Hidroponik, Keuntungan dan Kerugian Hidroponik, serta Cara Menanam Hidroponik. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hidroponik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.




Malang, 16 Januari 2013



Penyusun




DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman judul..............................................................  1
Kata pengantar.............................................................  2
Daftar Isi..................................................................  3
Bab 1 PENDAHULUAN
      1.1 Latar belakang masalah.................................................................................  4
      1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….…………………….  4
      1.3 Metode Penulisan……………………………………………………………………………………….   4
Bab 2 PEMBAHASAN
    2.1  Pengertian dan Kelebihan Hidroponik………………………………………………….    5
      2.2 Beberapa tanaman hidroponik.……………………………………………………………...    6
      2.3 Cara menanam hidroponik…….…………………………………………………………………    6
      2.4 Cara-cara menanam hidroponik dengan set hidroponik……………………     9
      2.5 Perawatan tanaman hidroponik………………….………………………………………….     13
      2.6 Kelemahan tanaman hidroponik…………………………………………………………….     13
      2.7 Gambar Hidroponik………………………………………………………………………………..      14
Bab 3 PENUTUP
    3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………..      15
      3.2 Saran………………………………………………………………………………………………………..      15
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………….      15
   






Bab 1 pendahuluan

LATAR BELAKANG MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “HIDROPONIK” maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.     Apakah yang dimaksud dengan hidroponik?
2.    Bagaimana cara menanam dengan cara hidroponik?
3.    Jenis tanaman apa yang memiliki nilai jual diatas rata-rata?
4.    Apa keuntungan dan kelebihan menanam dengan cara hidroponik?
5.    Bagaimanakah bentuk tanaman hidroponik?


TUJUAN PENULISAN

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. Juga untuk memenuhi tugas dari sekolah yang diberikan oleh guru IPA-Biologi SMP Negeri 14 Malang Bu. Mardiani.


METODE PENULISAN

Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber di Internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari hodroponik dan lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.



Bab 2 pembahasan

PENGERTIAN HIDROPONIK
Hidroponik berasal dari bahasa latin (hydro = air; ponos = kerja) yaitu suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Bertanam secara hidroponik dapat dilakukan di rumah sebagai hobi maupun untuk dikomersialkan.
Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini antara lain:
  • Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah.
  • Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
  • Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya.
  • Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari.
  • Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama.
  • Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
  • Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga.
  • Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah.
  • Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.


Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik adalah:
1.      Tanaman hortikultura :sawi, kangkung, strawberi, dan lain-lain.
2.    Sayuran                      : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang             putih, bawang merah, bawang daun, selada, dan terong
3.    Buah                           : melon, mentimun, semangka, strawberry, tomat dan paprika
4.    Tanaman hias              : krisan, gerberra, anggrek, kaladium dan kaktus.

Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:

Penanaman secara hidroponik secara umum dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan menggunakan media keras. Media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Cara kedua adalah mengunakan larutan, tanpa media keras untuk pertumbuhan akarnya, hanya cukup dengan larutan bernutrisi.  Cara ini dapat mengunakan teknik larutan statis atau larutan alir.
Cara penanaman yang lebih canggih telah diterapkan oleh NASA, dikenal dengan nama Aeroponik

1. Kultur Larutan Diam
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKFgKLWSJgGZEjTTjmloJWX0YQKEZ7negH6aRFCT4sub7_fuykgsCRlYq0XdMoplCCFTPN4m0B0Hy0UEabPbiskJ4dMkHMCmCx4bObgodeeB6me7KRuhbywDmUVrAiDFnfk6EJD9ow2N4/s320/Water-Culture.jpeg

Dengan cara ini, tanaman disemai pada media tertentu yang terapung diatas larutan nutrisi. Larutan dapat dialirkan secara perlahan atau tidak dialirkan sama sekali. Ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Bak yang tembus pandang sebaiknya ditutup dengan bahan kedap cahaya untuk menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak. Untuk menghasilkan gelembung udara yang memasok oksigen dalam larutan, dapat digunakan pompa akuarium. Ketinggian larutan harus dijaga dan apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu  diisi kembali dengan air atau larutan bernurtrisi yang baru.


2. Kultur Larutan Alir
Dengan cara ini, larutan nutrisi dialirkan dari tanki secara terus menerus melewati akar tanaman. Kultur ini lebih mudah untuk pengaturan karena larutan bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk banyak tanaman. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam penanaman hidroponik  adalah teknik lapisan nutrisi (Nutrient Film Technique, NFT). Sistem ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

3. Aeroponik 
Dengan cara ini, akar tanaman tergantung diudara dalam ruangan yang disemprot larutan nutrisi baik secara kontinyu maupun tidak kontinyu. Keuntungan dari sistem ini, akar mendapatkan cukup oksigen. Sistem ini dikenalkan pertama kali tahun 1983 oleh Richard Spooner dan menjadi salah satu cara yang sukses dalam penanaman kentang, tomat dan sayuran berdaun kecil. Selain itu, penggunaan nutrisi juga lebih rendah, hampir seperempat dari kebutuhan hidroponik secara normal. NASA menjadi tertarik dengan sistem ini karena penanganan sistem penyemprotan lebih mudah dibandingkan penangan cairan pada ruangan tanpa gaya gravitasi seperti dalam pesawat angkasa luar. Tanaman juga dapat dipindahkan ke media tanah atau  media penanaman lainnya tanpa berpengaruh pada kecepatan tumbuh karena penyesuaian dengan lingkungan baru. Namun demikian sistem ini memerlukan investasi yang lebih tinggi dibandingkan sistem hidroponik biasa

4. Kultur Media Agregat
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ5xbnnNEF-x3slO1vg1Ey66622z9c627twPXm25_Olm9m-j9JjEOjCVgjmeTVE0XSzHCcOXPTVRVbBdWg_l9zqFMOZHKqHfKisLTMmsBFI-oAnwmLnBV5oGaZk4GCYTb541NKKTlIpC4/s320/Multiflow.jpeg
Kultur Larutan Alir
Penanaman dengan cara ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batu bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaiDOQ548l5Y7dKQnuMNHuQK1J2sPXRP1c4MJDcLJCGNRtujho-G9IY9THys98eMwBzAzF5NRsUCWlbtKUm53RKGkt1z3nati0tTEvg5mxfYv_ngWzCOrE__pItXt6M17J8qMnHmBLODc/s1600/Ebb-and-Flow.jpeg
Beberapa cara penanaman hidroponik dikembangkan dari kultur dasar untuk tujuan peningkatan efisiensi.  Ebb & Flow atau Flood & Drain Sub-irrigation menggunakan tanki larutan nutrisi yang ditempatkan dibawah ketinggian tanaman yang ditanam, dimana larutan nutris dipompakan secara berkala dan kemudian dialirkan kembali ke tanki. Pengaliran larutan nutrisi ini dapa secara mudah dilakuakn dengan mekanisme automatik.

Penggunaan bahan yang dapat menampung air yang relatif cukup banyak tetapi memiliki cukup rongga yang dapar ditempati udara seperti vermiculite, perlite, fibreglass atau pasir kasar, dikembangkan juga untuk penanaman hidroponik. Larutan nutrisi diatur menggunakan timer dan jumlah larutan nutris yang dialirkan dikontrol disesuaikan dengan beberapa faktor seperti temperatur, ukuran tanaman dan bahan yang digunakan sebagai media tanaman. Cara ini digunakan secara luas dalam penanaman sayuran seperti mentimumn dan tomat

Cara penanaman yang dikenal sebagai Deep Water Culture menumbuhkan tanaman secara mengambang diatas larutan nutris. Tanaman ditahan menggunakan jaring dengan akar tanaman didalam air. Larutan nutrisi aliri gelebung udara yang memperkaya oksigen dalam larutan yang berguna bagi akar untuk tumbuh. Pada masa awal pertumbuhan akar, larutan nutris dipompakan melalui pembentuk gelembung untuk memperkaya kandungan oksigen didalam larutan yang terbukti membantu pertumbughan akar dari tanaman. Metode ini dikenal sebagai metode Bubbleponic.






CARA-CARA PENANAMAN HIDROPONIK DENGAN SET HIDROPONIK
Description: tuang-air-dalam-takung-320x200
1. Tuangkan 20 liter air ke dalam takung hidroponik (paras air kira-kira 1 inci dari atas takung)
Description: step-2-320x200
2. Tutup takung dengan penutup polisterin
Description: gumpalkan-benang-320x200Description: buat-sumbu-1-inci-320x200Description: pastikan-lubang-bakul-media-tutup-320x200
3. Potong Benang media dan gumpalkan (lihat gambar) dan masukkan ke dalam setiap bakul media dan tarik untuk membuat sumbu(lihat gambar). Pastikan lubang bakul media tertutup sepenuhnya (lihat gambar).
Description: step-3-320x200Description: step-4-320x200
4. Rendam kesemua bakul media di dalam air paip (lihat gambar). Kemudian letakkan kelapan-lapan bakul media pada lubang polisterin.
Description: semai-benih-320x200
5. Semaikan tiga biji benih ke dalam tiap-tiap bakul media. Oleh kerana jangka masa matang adalah berlainan, hanya satu jenis benih bagi setiap takung.
Description: 3547998820_d546df79cf
6. Masukkan air ke dalam bekas dengan kira-kira 20 cawan penyukat
Description: 3547190391_255baa92f2
7. Keluarkan semua baja dan baja cecair dan masukkan ke dalam satu bekas
Description: 3547999232_86cb0b016a
8. Gaulkan kesemua baja dan air sehingga rata
Description: 3547999456_8f9fbbc259
9. Masukkan 2 cawan baja cecair tersebut ke dalam setiap takung hidroponik
Description: 3547191667_97fc88a25c
10. Gaulkan bancuhan air baja hidroponik di dalam takung hidroponik
Description: 3547191791_b197fb19fe
11. Tutup baki bancuhan baja hidroponik dan simpan di tempat yang tertutup untuk kegunaan seterusnya.
Description: 100_2328-320x200
Pada hari ke-7, cabutkan satu daripada benih yang telah bercambah dan biarkan dua tumbuhan bagi setiap bakul.



PERAWATAN TANAMAN HIDROPONIK
# Pembibitan
          Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal

# Penyemaian
          Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.

# Persiapan media tanam
          Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.


# Pupuk
          Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
      

KELEMAHAN HIDROPONIK
Kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia serta investasi awal yang mahal.

GAMBAR HIDROPONIK

Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSoWKn-9p4sR5SI4Dgnomt5rypz9omzJo5_82Zm2E3Gl1K_oFUY9w Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTY_slbukBtv-b-CvWYxl3QWpMoCTJo6gZJQEHOVK74wWhSZSahpQ
     Description: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQIP4Rq37n6CM3gHBGYTpn31rsbAnN1UG6gYyHLUVDPmJcUHxzV4Q Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRv9mhINc0bTWVaCoQVeBTk5BNzaomdfQEwnh4Z9eBHA9P3LhtipA
Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQN7RtHQVm-sUoPKlzMtoOFR1X-k4EI6u06EcUB10JBVO3K0WoB7Q

Bab 3 penutup
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa tanaman hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Ada beberapa jenis tanaman yang bias di tanam dengan sistem hidroponik antara lain jenis tanaman holtikultura,sayuran, buah, dan tanaman hias. Yang bisa bermanfaat dan memiliki berbagai kelebihan.

SARAN
Berdasarkan beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat menyarankan bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk tanaman di rumah. Seiring dengan marak nya penggunaan pestisida pada tanaman, sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk tidak menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida banyak mengandung zat kimia yang akan mencemari tanah sekitar.
Kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan yang membangun tentang makalah pembahasan sistem menanam dengan cara hidroponik ini.

 

You can call me Eris ^^ Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal