KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “HIDROPONIK”
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Malang, 16 Januari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman
judul.............................................................. 1
Kata pengantar.............................................................
2
Daftar
Isi.................................................................. 3
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah................................................................................. 4
1.2 Tujuan
Penulisan………………………………………………………………….…………………….
4
1.3 Metode
Penulisan……………………………………………………………………………………….
4
Bab 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
dan Kelebihan Hidroponik………………………………………………….
5
2.2 Beberapa tanaman
hidroponik.……………………………………………………………...
6
2.3 Cara menanam
hidroponik…….…………………………………………………………………
6
2.4 Cara-cara menanam
hidroponik dengan set hidroponik……………………
9
2.5 Perawatan tanaman
hidroponik………………….………………………………………….
13
2.6 Kelemahan tanaman
hidroponik……………………………………………………………. 13
2.7 Gambar
Hidroponik………………………………………………………………………………..
14
Bab 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………….. 15
3.2
Saran……………………………………………………………………………………………………….. 15
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………. 15
Bab 1 pendahuluan
LATAR BELAKANG MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “HIDROPONIK” maka masalah yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1.
Apakah yang dimaksud dengan hidroponik?
2.
Bagaimana cara menanam dengan cara hidroponik?
3.
Jenis tanaman apa yang memiliki nilai jual diatas
rata-rata?
4.
Apa keuntungan dan kelebihan menanam dengan cara
hidroponik?
5.
Bagaimanakah bentuk tanaman hidroponik?
TUJUAN PENULISAN
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua. Juga untuk memenuhi tugas dari sekolah yang diberikan
oleh guru IPA-Biologi SMP Negeri 14 Malang Bu. Mardiani.
METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci
dari berbagai sumber di Internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari
hodroponik dan lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam metode ini penulis membaca buku-buku
yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
Bab 2 pembahasan
PENGERTIAN
HIDROPONIK
Hidroponik berasal
dari bahasa latin (hydro = air; ponos
= kerja) yaitu suatu metode bercocok
tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan
mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut
kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain
sebagai pengganti media tanah.
Bertanam secara
hidroponik dapat dilakukan di rumah sebagai hobi maupun untuk dikomersialkan.
Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini
antara lain:
- Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah.
- Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
- Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya.
- Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari.
- Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama.
- Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
- Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga.
- Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah.
- Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.
Beberapa tanaman
yang sering ditanam secara hidroponik adalah:
1. Tanaman hortikultura :sawi,
kangkung, strawberi, dan lain-lain.
2.
Sayuran : sawi, tomat, wortel,
brokoli, cabai, seledri, bawang
putih, bawang merah, bawang daun, selada, dan terong
3.
Buah : melon, mentimun,
semangka, strawberry, tomat dan paprika
4.
Tanaman hias : krisan, gerberra, anggrek,
kaladium dan kaktus.
Adapun cara
menanam hidroponik adalah sebagai berikut:
Penanaman secara
hidroponik secara umum dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan
menggunakan media keras. Media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa,
serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai
pengganti media tanah. Cara kedua adalah mengunakan larutan, tanpa media
keras untuk pertumbuhan akarnya, hanya cukup dengan larutan bernutrisi.
Cara ini dapat mengunakan teknik larutan statis atau larutan alir.
Cara penanaman
yang lebih canggih telah diterapkan oleh NASA, dikenal dengan nama Aeroponik
Dengan cara ini,
tanaman disemai pada media tertentu yang terapung diatas larutan nutrisi.
Larutan dapat dialirkan secara perlahan atau tidak dialirkan sama sekali. Ketinggian
larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan,
dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Tempat bak bisa
disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Bak yang tembus pandang sebaiknya
ditutup dengan bahan kedap cahaya untuk menghindari cahaya sehingga dapat
menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak. Untuk menghasilkan gelembung udara
yang memasok oksigen dalam larutan, dapat digunakan pompa akuarium. Ketinggian
larutan harus dijaga dan apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu
diisi kembali dengan air atau larutan bernurtrisi yang baru.
2. Kultur Larutan Alir
Dengan cara ini,
larutan nutrisi dialirkan dari tanki secara terus menerus melewati akar
tanaman. Kultur ini lebih mudah untuk pengaturan karena larutan bernutrisi
dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk banyak tanaman. Salah
satu teknik yang banyak dipakai dalam penanaman hidroponik adalah teknik
lapisan nutrisi (Nutrient Film Technique, NFT). Sistem ini menggunakan parit
buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dan tanaman disemai
di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral
bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai
sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis
lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi
disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
3. Aeroponik
Dengan cara ini,
akar tanaman tergantung diudara dalam ruangan yang disemprot larutan
nutrisi baik secara kontinyu maupun tidak kontinyu. Keuntungan dari sistem ini,
akar mendapatkan cukup oksigen. Sistem ini dikenalkan pertama kali tahun 1983
oleh Richard Spooner dan menjadi salah satu cara yang sukses dalam penanaman kentang,
tomat dan sayuran berdaun kecil. Selain itu, penggunaan nutrisi juga lebih
rendah, hampir seperempat dari kebutuhan hidroponik secara normal. NASA menjadi
tertarik dengan sistem ini karena penanganan sistem penyemprotan lebih mudah
dibandingkan penangan cairan pada ruangan tanpa gaya gravitasi seperti dalam
pesawat angkasa luar. Tanaman juga dapat dipindahkan ke media tanah atau
media penanaman lainnya tanpa berpengaruh pada kecepatan tumbuh karena
penyesuaian dengan lingkungan baru. Namun demikian sistem ini memerlukan
investasi yang lebih tinggi dibandingkan sistem hidroponik biasa
4. Kultur Media Agregat
Kultur Larutan Alir
|
Penanaman dengan
cara ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batu bata,
dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk
mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan dengan teknik
mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yang ditampung
dalam tangki atau tong besar.
Beberapa cara penanaman hidroponik dikembangkan dari
kultur dasar untuk tujuan peningkatan efisiensi. Ebb & Flow atau
Flood & Drain Sub-irrigation menggunakan tanki larutan nutrisi yang
ditempatkan dibawah ketinggian tanaman yang ditanam, dimana larutan nutris
dipompakan secara berkala dan kemudian dialirkan kembali ke tanki. Pengaliran
larutan nutrisi ini dapa secara mudah dilakuakn dengan mekanisme automatik.
Penggunaan bahan yang dapat menampung air yang relatif
cukup banyak tetapi memiliki cukup rongga yang dapar ditempati udara seperti
vermiculite, perlite, fibreglass atau pasir kasar, dikembangkan juga untuk
penanaman hidroponik. Larutan nutrisi diatur menggunakan timer dan jumlah
larutan nutris yang dialirkan dikontrol disesuaikan dengan beberapa faktor
seperti temperatur, ukuran tanaman dan bahan yang digunakan sebagai media
tanaman. Cara ini digunakan secara luas dalam penanaman sayuran seperti mentimumn
dan tomat
Cara penanaman yang dikenal sebagai Deep Water Culture menumbuhkan
tanaman secara mengambang diatas larutan nutris. Tanaman ditahan menggunakan
jaring dengan akar tanaman didalam air. Larutan nutrisi aliri gelebung udara
yang memperkaya oksigen dalam larutan yang berguna bagi akar untuk tumbuh. Pada
masa awal pertumbuhan akar, larutan nutris dipompakan melalui pembentuk
gelembung untuk memperkaya kandungan oksigen didalam larutan yang terbukti
membantu pertumbughan akar dari tanaman. Metode ini dikenal sebagai metode Bubbleponic.
CARA-CARA PENANAMAN HIDROPONIK DENGAN SET HIDROPONIK
1. Tuangkan 20 liter air ke dalam takung hidroponik (paras air kira-kira 1 inci dari atas takung)
2. Tutup takung dengan penutup polisterin
3. Potong Benang media dan gumpalkan (lihat gambar) dan masukkan ke dalam setiap bakul media dan tarik untuk membuat sumbu(lihat gambar). Pastikan lubang bakul media tertutup sepenuhnya (lihat gambar).
4. Rendam kesemua bakul media di dalam air paip (lihat gambar). Kemudian letakkan kelapan-lapan bakul media pada lubang polisterin.
5. Semaikan tiga biji benih ke dalam tiap-tiap bakul media. Oleh kerana jangka masa matang adalah berlainan, hanya satu jenis benih bagi setiap takung.
6. Masukkan air ke dalam bekas dengan kira-kira 20 cawan penyukat
7. Keluarkan semua baja dan baja cecair dan masukkan ke dalam satu bekas
8. Gaulkan kesemua baja dan air sehingga rata
9. Masukkan 2 cawan baja cecair tersebut ke dalam setiap takung hidroponik
10. Gaulkan bancuhan air baja hidroponik di dalam takung hidroponik
11. Tutup baki bancuhan baja hidroponik dan simpan di tempat yang tertutup untuk kegunaan seterusnya.
Pada hari ke-7, cabutkan satu daripada benih yang telah bercambah dan biarkan dua tumbuhan bagi setiap bakul.
PERAWATAN
TANAMAN HIDROPONIK
#
Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
#
Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
#
Persiapan media tanam
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.
#
Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
KELEMAHAN
HIDROPONIK
Kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat
hidroponik agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan
meramu bahan kimia serta investasi awal yang mahal.
GAMBAR HIDROPONIK
Bab 3 penutup
KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan bahwa tanaman hidroponik adalah suatu metode
bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan
larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara
seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah. Ada beberapa jenis tanaman yang bias di
tanam dengan sistem hidroponik antara lain jenis tanaman holtikultura,sayuran,
buah, dan tanaman hias. Yang bisa bermanfaat dan memiliki berbagai kelebihan.
SARAN
Berdasarkan
beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat menyarankan bahwa
pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk tanaman di rumah.
Seiring dengan marak nya penggunaan pestisida pada tanaman, sistem hidroponik
ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk tidak
menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida banyak mengandung zat
kimia yang akan mencemari tanah sekitar.
Kami berharap
pembaca dapat memberikan kritikan yang membangun tentang makalah pembahasan
sistem menanam dengan cara hidroponik ini.
0 komentar on "Makalah Hidroponik "
Posting Komentar