Senin, 04 Februari 2013

Tugas PKN 'FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT POTENSI DIRI'

Diposting oleh adherista prasnasetianingtyas di 04.45


FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT POTENSI DIRI
1)      Hambatan yang berasal dari diri sendiri
-tidak adanya tujuan yang jelas, Maksudnya adalah orang yang susah untuk menentukan arah tujuan hidupnya kedepan dan bagaimana ia bisa mengambil keputusan yang bersifat final. Sering berganti-ganti prinsip hidup dan juga sering mengingkari prinsip yang dibuat, sehingga membuat tujuan hidup yang kurang jelas.

-adanya prasangka buruk, Seperti rasa pesimis yang tidak percaya diri dan menilai bahwa apa yang ia kerjakan saat ini salah, sehingga menimbulkan prasangka buruk. Contohnya seperti berprasangka bahwa tidak akan pernah bias melakukan sesuatu hal padahal belum pernah mencoba.
-tidak memiliki sikap yang sabar, Terlalu terburu-buru dalam melakukan sesuatu, sehingga menimbulkan penyesalan. Maka kita harus memiliki rasa sabar untuk bias mencapai sesuatu yang diinginkan.
-kurang motivasi diri dan tertutup.Kurangnya kepercayaan diri dan semangat untuk memotivasi diri juga bagian terpentng untuk mencapai kesuksesan. Tanpa motivasi diri yang bias memberi perubahan semua tak akan bias terlaksana dengan baik.
- Rasa Malas. Orang yang malas adalah orang yang indisipliner, orang seperti ini mudah
membuat komitmen namun sulit untuk menjalaninya.
Malas berpikir, kerja, bertindak, bahkan berniat, maunya santai-santai saja dan tidak bertangung jawab. bagaimana bisa meraih mimpi jika kita malas untuk memulai, malas untuk bertahan, malas untuk melaksanakan.

-Rasa malu Rasa malu disebabkan rendahnya harga diri. Manusia seringkali
salah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekurangan
fisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses
walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna




-Rasa Puas diri Kesuksesan, kepandaian dan kenyamananpun bisa jadi hambatan. Orang yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa
puas tersebut sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru. untuk menuju sukses maka kita perlu memanage rasa cepat berpuas diri.

- Putus asa Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang menyakitkan. Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun
mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan adanya masalah,
kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara
lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif.

- pesimis (merasa diri tidak mampu):  banyak dari sahabat saya, saya melihat mereka sebelum merealisasikan mimpi, mereka merasa tidak mampu, atau tidak mempunyi kemapuan untuk menggapai sukses, bagaimana sukses atau impian dapat digapai, jika kita tidak percaya kita bisa mencapai suatu kesuksean tersebut.

- belum memahami kemampuan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan
potensial (kecerdasan dan bakat) dan kemampuan nyata (prestasi akademik dan keterampilan khusus). Karena belum memahami kemampuan diri, akibatnya kita tidak bisa mengembangkan diri yang dapat dijadikan modal untuk menggapai sukses ataupun meraih mimi. Padahal, berdasarkan kemampuan diri
tersebut,bisa menjadikan modal kita untuk mencapai sukses.

-mudah menyerah. Kadang-kadang kita tidak mau berusaha dengan keras dalam
menggapai sukses sekali gagal langsung menyerah. Dengan kata lain, kurang
agresif dalam mewujudkan impian. bagaimana bisa sukses bila halangan kecil
terlhiat seperti gunung yang besar.

-miskin impian. Sesuatu ada dan tercipta karena diawali dengan impian.
Begitu juga dengan kesuksesan Kita tidak akan mewujudkan mimpi kalau tidak
diawali dengan impian atau cita-cita. kita yang tidak mempunyai impian akan kehilangan arah atau tujuan yang hendak dicapai, bagaimana bisa meraih impian, jika kita tidak memilikinya.



2. Hambatan eksternal

Hambatan ini adalah segala seuatu yang berada di luar jiwa kita seperti
kondisi fisik, lingkungan, dan sebagainya. Apabila seseorang tidak berhasil megnatasi hambatan internalnya, maka dia tidak akan bisa mengatasi hambatan eksternal dan perjalanannya menuju kesuksesan akan terhambat bahkan terhenti. Namun, apabila seorang manusia berhasil mengatasi hambatan-hambatan internal, hambatan-hambatan eksternal justru akan semakin mendewasakan dirinya

- kurang memiliki keterampilan.
Sebagaimana kita maklumi untuk meraih mimpi atau sukses diperlukan
keterampilan khusus. kita bisa sukses disuatu bidang jika kita menguasi
ketrampilan yang menunjang bidang tersebut.

-kurang punya informasi.
bila kita ingin sukes atau meraih mimpi jika kita kurang memiliki informasi maka peluangnya akan sedikit apabila hanya mengandalkan satu sumber. Artinya, semakin sedikit informasi yang dimiliki, maka akan semakin sedikit pula kesempatan untuk meraih sukses. Seiring dengan itu, pilihan tindakanu untuk meraih sukses atau menggapai impian pun jadi terbatas.

- Kemampuan Belajar. Ketika anda menghadapi kesulitan maupun kemudahan.
Bukan kondisi atau keadaan yang menentukan kualitas hidup seseorang,
melainkan kemampuan dia menghadapi kondisi tersebut. Karena orang sukses
bukan kebetulan, akan tetapi merupakan rangkaian keputusan yang Continue.
dangan kemampuan belajar dari kegagalan atau kesalahan maka kita akan dapat mengatasi hambatan dalam mewujudkan impian.

2 komentar on "Tugas PKN 'FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT POTENSI DIRI'"

Unknown on 28 Agustus 2016 pukul 18.06 mengatakan...

thnx artikel-nya, so helpful.

diqi manaf on 1 Maret 2017 pukul 01.21 mengatakan...

:b

Posting Komentar

Tugas PKN 'FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT POTENSI DIRI'



FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT POTENSI DIRI
1)      Hambatan yang berasal dari diri sendiri
-tidak adanya tujuan yang jelas, Maksudnya adalah orang yang susah untuk menentukan arah tujuan hidupnya kedepan dan bagaimana ia bisa mengambil keputusan yang bersifat final. Sering berganti-ganti prinsip hidup dan juga sering mengingkari prinsip yang dibuat, sehingga membuat tujuan hidup yang kurang jelas.

-adanya prasangka buruk, Seperti rasa pesimis yang tidak percaya diri dan menilai bahwa apa yang ia kerjakan saat ini salah, sehingga menimbulkan prasangka buruk. Contohnya seperti berprasangka bahwa tidak akan pernah bias melakukan sesuatu hal padahal belum pernah mencoba.
-tidak memiliki sikap yang sabar, Terlalu terburu-buru dalam melakukan sesuatu, sehingga menimbulkan penyesalan. Maka kita harus memiliki rasa sabar untuk bias mencapai sesuatu yang diinginkan.
-kurang motivasi diri dan tertutup.Kurangnya kepercayaan diri dan semangat untuk memotivasi diri juga bagian terpentng untuk mencapai kesuksesan. Tanpa motivasi diri yang bias memberi perubahan semua tak akan bias terlaksana dengan baik.
- Rasa Malas. Orang yang malas adalah orang yang indisipliner, orang seperti ini mudah
membuat komitmen namun sulit untuk menjalaninya.
Malas berpikir, kerja, bertindak, bahkan berniat, maunya santai-santai saja dan tidak bertangung jawab. bagaimana bisa meraih mimpi jika kita malas untuk memulai, malas untuk bertahan, malas untuk melaksanakan.

-Rasa malu Rasa malu disebabkan rendahnya harga diri. Manusia seringkali
salah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekurangan
fisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses
walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna




-Rasa Puas diri Kesuksesan, kepandaian dan kenyamananpun bisa jadi hambatan. Orang yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa
puas tersebut sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru. untuk menuju sukses maka kita perlu memanage rasa cepat berpuas diri.

- Putus asa Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang menyakitkan. Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun
mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan adanya masalah,
kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara
lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif.

- pesimis (merasa diri tidak mampu):  banyak dari sahabat saya, saya melihat mereka sebelum merealisasikan mimpi, mereka merasa tidak mampu, atau tidak mempunyi kemapuan untuk menggapai sukses, bagaimana sukses atau impian dapat digapai, jika kita tidak percaya kita bisa mencapai suatu kesuksean tersebut.

- belum memahami kemampuan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan
potensial (kecerdasan dan bakat) dan kemampuan nyata (prestasi akademik dan keterampilan khusus). Karena belum memahami kemampuan diri, akibatnya kita tidak bisa mengembangkan diri yang dapat dijadikan modal untuk menggapai sukses ataupun meraih mimi. Padahal, berdasarkan kemampuan diri
tersebut,bisa menjadikan modal kita untuk mencapai sukses.

-mudah menyerah. Kadang-kadang kita tidak mau berusaha dengan keras dalam
menggapai sukses sekali gagal langsung menyerah. Dengan kata lain, kurang
agresif dalam mewujudkan impian. bagaimana bisa sukses bila halangan kecil
terlhiat seperti gunung yang besar.

-miskin impian. Sesuatu ada dan tercipta karena diawali dengan impian.
Begitu juga dengan kesuksesan Kita tidak akan mewujudkan mimpi kalau tidak
diawali dengan impian atau cita-cita. kita yang tidak mempunyai impian akan kehilangan arah atau tujuan yang hendak dicapai, bagaimana bisa meraih impian, jika kita tidak memilikinya.



2. Hambatan eksternal

Hambatan ini adalah segala seuatu yang berada di luar jiwa kita seperti
kondisi fisik, lingkungan, dan sebagainya. Apabila seseorang tidak berhasil megnatasi hambatan internalnya, maka dia tidak akan bisa mengatasi hambatan eksternal dan perjalanannya menuju kesuksesan akan terhambat bahkan terhenti. Namun, apabila seorang manusia berhasil mengatasi hambatan-hambatan internal, hambatan-hambatan eksternal justru akan semakin mendewasakan dirinya

- kurang memiliki keterampilan.
Sebagaimana kita maklumi untuk meraih mimpi atau sukses diperlukan
keterampilan khusus. kita bisa sukses disuatu bidang jika kita menguasi
ketrampilan yang menunjang bidang tersebut.

-kurang punya informasi.
bila kita ingin sukes atau meraih mimpi jika kita kurang memiliki informasi maka peluangnya akan sedikit apabila hanya mengandalkan satu sumber. Artinya, semakin sedikit informasi yang dimiliki, maka akan semakin sedikit pula kesempatan untuk meraih sukses. Seiring dengan itu, pilihan tindakanu untuk meraih sukses atau menggapai impian pun jadi terbatas.

- Kemampuan Belajar. Ketika anda menghadapi kesulitan maupun kemudahan.
Bukan kondisi atau keadaan yang menentukan kualitas hidup seseorang,
melainkan kemampuan dia menghadapi kondisi tersebut. Karena orang sukses
bukan kebetulan, akan tetapi merupakan rangkaian keputusan yang Continue.
dangan kemampuan belajar dari kegagalan atau kesalahan maka kita akan dapat mengatasi hambatan dalam mewujudkan impian.
 

You can call me Eris ^^ Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal